"Logika Dalam Filsafat Ilmu"
A. Logika Sebagai Esensi Dari Filsafat
- Logika berasal dari kata Yunani “Logos” yang berarti ucapan ,kata, akal budi, dan ilmu.
- Logos dalam pengertian ilmu atau kajian memiliki hubungan yang erat dengan salah satu aspek kajian yang menjadi objek formal dari ilmu bersangkutan sekaligus membedakan ilmu tersebut dari ilmu-ilmu lainnya.
- Hadiatmaja dan Kuswa Endah menyatakan bahwa logika adalah cabang filsafat umum yang membicarakan masalah berfikir tepat, yaitu kaidah – kaidah berfikir yang logis. Maksudnya cabang filsafat yang membicarakan aturan – aturan berfikir agar dapat mengambil kesimpulan secara benar dan tepat.
Dipandang dari aspek waktu dan kecanggihannya, logika itu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
- logika tradisional atau logika naturalis, yaitu cara berfikir yang sederhana yang berdasarkan kodrat atau naluri fitrah manusia yang sejak lahir sudah dilengkapi alat berfikir.
- logika modern atau logika artificialis yang berarti instrument atau alat untuk berfikir.
Logika merupakan argumentasi yang nalar ketika digunakan untuk memandang sebuah fenomena. Semua ilmu memanfaatkan penalaran.
Penalaran (bentuk pemikiran) berkaitan sangat erat dengan aktivitas akal budi manusia, yaitu ”berfikir”. Berfikir sendiri itu adalah bagian dari kehidupan manusia dan semua orang sudah melakukannya. Dengan berfikir, kita mampu berdialog, menulis, mengkaji suatu uraian, mendengarkan penjelasan - penjelasan, dan mencoba menarik kesimpulan dari apa yang kita lihat dan kita dengar.
Keterampilan menalar dengan tepat adalah kecakapan yang diperoleh dari latihan yang terus-menerus sehingga tercipta suatu kebiasaan yang mantap pada akal budi kita untuk berpikir.
B. Manfaat Logika Dalam Pengembangan Ilmu
Logika membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat, dan teratur untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan.
Logika menyampaikan kepada berpikir benar, lepas dari berbagai prasangka emosi dan keyakinan seseorang, karena itu ia mendidik manusia bersikap obyektif, tegas, dan berani, suatu sikap yang dibutuhkan dalam segala suasana dan tempat.
Selain hubungannya erat dengan filsafat dan matematik, logika dewasa ini juga telah mengembangkan berbagai metode logis (logical methods) yang banyak sekali pemakaiannya dalam ilmu-ilmu, sebagai misal metode yang umumnya pertama dipakai oleh suatu ilmu.
Augustus De Morgan (1806-1871 |
Manfaat logika dapat dikategorikan sebagai berikut:
- Logika menyatakan, menjelaskan, dan mempergunakan prinsip-prinsip abstrak yang dapat dipakai dalam semua lapangan ilmu pengetahuan (bahkan seluruh lapangan kehidupan).
- Logika menambah daya berpikir abstrak dan dengan demikian melatih dan mengembangkan daya pemikiran dan menimbulkan disiplin intelektual.
- Logika mencegah kita tersesat oleh segala sesuatu yang kita peroleh berdasarkan autoritas, emosi, dan prasangka.
- Logika – di masa sekarang dikenal sebagai “era of season” – membantu kita untuk mampu berpikir sendiri dan tahu membedakan yang benar dari yang palsu.
- Logika membantu orang untuk dapat berpikir lurus, tepat dan teratur karena dengan berpikir demikian ia dapat memperoleh kebenaran dan menghindari kesesatan.
C. Macam-Macam logika
Dalam bidang ilmu pengetahuan, banyak menggunakan logika berpikir. Macam logika berpikir yaitu:
- First Order
- Second Order (Bahasa)
Permasalahan yang selama ini dihadapi oleh para filsuf menurut Rusell adalah karena para filsuf terkadang terlalu berlebihan dan selalu berusaha untuk mencapai sesuatu yang terbaik. Menurut Rusell permasalahan-permasalahan filsafat dan metode-metode filsafat selama ini tidak mudah untuk dipahami atau dirumuskan oleh sekolah-sekolah yang ada. Dalam merumuskan permasalahan ini, Rusell membaginya menjadi 3 tipe besar logika yaitu:
- Logika Tradisional Klasik (Kant dan Hegel)
- Logika Evolusionisme (Darwin dan Herbert Spencer)
- Logika Atomisme (William James dan M Bergson)
Didalam Logika Atomisme yang perlu direnungkan ada 3 yaitu:
- Logika Alamiah
- Logika Kodratiah
- Logika ilmiah
D. Proposisi,Logika Dan Objektivitas
Proposisi adalah pernyataan yang terstruktur untuk mencapai sebuah simpulan. Dalam ilmu logika, proposisi mempunyai tiga unsur yakni:
- Subjek
- Predikat,
- Kopula/Penghubung
Dalam logika dikenal adanya 2 macam proposisi menurut sumbernya yaitu :
- proposisi analitik
- proposisi sintetik
Sedangkan objektivitas adalah sikap yang tidak dipengaruhi oleh pendapat pribadi atau golongan didalam mengambil keputusan. Ciri Objektivitas yaitu ilmu menunjukan pada keharusan untuk bersikap objektif dalam mengkaji suatu kebenaran ilmiah tanpa melibatkan unsur emosi dan kesukaan atau kepentingan pribadi.
No comments:
Post a Comment