LAPORAN OBSERVASI TUNA RUNGU DI SLB SANTI RAMA
Disusun
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Disusun Oleh:
Nama
- Soni Harsono
- Desyana R.Siregar
- Eka Ismardiana
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT karena limpahan dan rahmatnya serta anugerah dari-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan tugas Observasi kesekolah non-normal biasanya yaitu SLB Tuna Rungu Santi Rama.
Tujuan tugas tersebut adalah: Pertama, memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik tentang peran “Seorang Pendidik” dalam pembentukkan karakter peserta didik Kedua, menuntun kami para calon pelaku didik agar terampil menerapkan metode terampil dan paham dalam proses pembelajaran. Ketiga, dengan observasi kita dapat mengambil hasil dari sebab penyebab hal tersebut terjadi dan cara menanganinya.
Terima kasih kami ucapkan kepada Dosen Pengampu mata kuliah yang memberi pengalaman dan pengetahuan dengan pembelajaran SLB dengan sekolah biasanya.
Dengan sepenuh hati kami menyadari bahwa laporan ini masih terdapat kesalahan atau kekurangan serta keterbatasan, oleh sebab itu kami memerlukan saran dari anda untuk membangun supaya menjadikan laporan ini lebih baik.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pembaca dan mengkaji dalam meraih kedewasaan dan kematangan bertingkah laku dan menjadi pribadi yang bijak dalam bermasyarakat serta menjalani masa remaja dengan baik dan benar.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Salam
Jakarta, 11 Mei 2019
I. Berikut Laporan Hasil Observasi
Observasi kami lakukan pada Senin,29 April 2019 di SLB B Santi Rama.
Berikut data informasi Sekolah SLB tersebut:
A. Identitas Sekolah
a) Nama Sekolah : SLB B Santi Rama
b) Status Sekolah : Swasta
c) Jenis Pelayanan : Tuna Rungu
d) Alamat : Jl.RS.Fatmawati, Cipete – Jakarta Selatan 12410
II. Tujuan Observasi
Observasi ini kami lakukan untuk tujuan:
a) Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik
b) Mengetahui Penyebab Tuna Rungu tersebut terjadi pada anak
c) Mengetahui Proses pembelajaran dan pengajaran bagi calon pendidik
d) Mengetahui bagaimana cara/sikap orang tua menangani anak tuna rungu
III. Manfaat Observasi
Hasil Observasi diharapkan bermanfaat untuk:
a) Bagi Guru
Melalui observasi ini diharapkan guru dapat mengetahui bagaimana cara atau proses pembelajaran yang baik dan benar supaya dapat di nalar/dimengerti oleh siswa-siswi supaya proses pembelajaran terlihat menyenangkan, menarik dan dapat di mengerti setiap siswa-siswi setiap saat proses pengajaran berlangsung. Dan kesabaran seorang guru saat mendidik murid-muridnya harus di terapkan.
b) Bagi Orang Tua
Melalui observasi ini diharapkan para orang tua dapat mengikuti atau mengajari apa yang diajarkan pada sekolah dengan menerapkan nya di rumah supaya otak dan pola pikir anak tersebut tetap mengingat dan selalu ingat, tidak hanya membiarkan belajar di Sekolah saja tapi dirumah harus tetap diajarkan.
c) Bagi Observer
Bagi kami sendiri kami berharap dengan observasi yang kami lakukan dapat menjadikan ilmu serta pengalaman kami dalam proses mengajar yang baik dan efektif jika kami nantinya dapat menjadi seorang pendidik dan dapat memahami pentingnya mengajarkan anak dirumah dalam berinteraksi jika kami peran sebagai orang tua. Serta penyebab dan penanganan yang baik jika sudah terjadi pada anak.
1. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus (Tuna Rungu)
Tuna Rungu adalah seseorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar baiksebagian atau seluruhnya yag diakibatkan karena tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran, sehingga ia tidak dapat menggunakan alat pendengaranya dalam kehidupan sehari-hari yang membawa dampak terhadap kehidupannya secara kompleks tidak paham Bahasa karena tidak masuknya kata-kata.
2. Anak Tuna Rungu
- Tidak mampu mendengar dengan baik
- Terlambat dalam perkembangan bahasanya karena miskin kosa kata
- Menggunakan Bahasa isyarat dalam berkomunikasi untuk membantunya
- Ucapan tidak jelas
3. Penyebab Tuna Rungu
- Faktor Keturunan
- Ganguan Metabolisme Tubuh dan Gizi
- Infeksi atau keracunan pada saat dalam kandungan
- Masalah saat proses kelahiran
- Serta factor lingkungan
IV. Dokumentasi dan Tahap awal pemerikasaan anak sebelum Proses Pembelajaran
1. Ruang Pemeriksaan Anak Berkebutuhan Khusus(ABK)
Sebelum mereka memulai pembelajaran ketingkat pra TK, mereka dilatih dibagian assesmant anak berkebutuhan khusus (ABK) di ruang itu anak di periksa psikologi nya.
2. Layanan Individual (Pemeriksaan Ulang Psikolog anak)
Kemudian mereka akan dilatih di ruang layanan individual satu kali pertemuan selama satu jam.Disana mereka seakan-akan bermain tetapi sebenarnya mereka sedang dilatih menanamkan sikap kognitifnya,motoriknya, bagaimana kesiapannya untuk berkomunikasi dengan oranglain. Mereka juga dilatih untuk menghitung,mengenal gambar,warna,dan mengenal teman sebayanya agar dapat berinteraksi. Di bagian prodi layanan individual menggunakan metode Maternal Efektif (metode yang digunakan seorang ibu untuk melatih anaknya berbicara). Karena akibat dari ketunarunguan yaitu anak menjadi miskin Bahasa.
3. Hearing Vision(Pemeriksaan pendengaran Anak Usia Balita)
Kemudian mereka akan diajak keruang HEARING VISION (Pemeriksaan pendengaran Anak Usia Balita), yaitu ruang untuk mengetes pendengaran masing-masing dari mereka.
Di ruang itu harus kedap suara, didalamnya terdapt sound , sound tersebut berfungsi untuk mengetes apa anak itu mendengar atau tidak, kalau anak itu mendengar mereka akan peka terhadap suara tersebut, kemudian ada monitor untuk memberi REWARD kepada mereka, kalau dia bereaksi diberi hadiah.
Penyebab nya : bisa dari lahir karena sakit, keturunan , takso/rubella, jatuh, kekurangan oksigen, atau obat-obatan.
V. Tahapan Pembelajaran dari ProDini Sampai SMA
1. Program intervensi dini anak dan orang tua ( PRODINI )
Adalah sebuah program layanaan yang berfungsi sebagai tindakaan campur tangan (intervensi) dalam kehidupan anak tunarungu dari usia dini 0-6 Tahun. Layanan individual 1-4 kali sebulan sampai 2-3 kali seminggu.
Di Prodini anak dibimbing agar meliliki kesiapan dasar yang dikemas dalam suasana bermain untuk :
• Mengembangkan kemampuan bahasa dan komunikasi
• Mengembangkan sikap sosial serta kebiasaan hidup sehari-hari sesuai anak-anak.
• Mengembangkan daya pikir
• Mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus
• Meningkatkan fungsi pendengaran secara umum dengan bantuan alat bantu mendengar (ABM) dan mengembangkan keterampilan bicara melalui kegiatan Bina Komuniksi Presepsi Bunyi dan Irama (BKPBI)
2. Taman Latihan
Memberi layanan pendidikan bagi anak tunarungu yang telah mengikuti program PRODINI dan memenuhi syarat seperti :
• Kesiapan untuk bermain dan bersosilisasi dengan teman sebayanya
• Kemampuan bahasa dan komunikasi
• Sikap menyadari akan adanya suara/bunyi sekitar dengan bantuan ABM yang sesuai
• Kemampun untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
Layanan dalam kelas dengan guru anak usia 1-5 tahun maksimal 10 anak lama pendidikan 1/ 2 tahun.
3. Taman Kanak-kanak Luar Biasa (TKLB)
Kelompok TKLB akan melanjutkan ke SDLB Santi Rama sesuai perkembangan masing-masing akan disalurkan ke Kelas persiapan 1 dan Persiapan 2 kemudian bisa melanjutkan ke jenjang SDLB. Program TKLB meliputi perkembangan dan berbagai bidang seperti :
• Perkembangan berbahasa dan komunikasi
• Pengembangan pengetahuan
• Pengembangan seni (Gambar/Lukis) dan Pra-karya
• Pengembangan fisik (Kesehatan/jasmani)
• Pengembangan moral/disiplin kebiasaan hidup sehari-hari
• BKPBI merupakan pembinaan khusus untuk meningktkan fungsi pendengaran anak dengan bantuan alat ABM sehingga mmpu mengembangkan kemampuan menangkap bunyi sekitar, mengenal irama sebagai dasar untuk gerak/tari, kemampuan komunilasi secara lisan.
4. Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa(SMPLB)
- Belajar selama 42 jam per minggu terdiri dari program umum, muatan local, program khusus(BKPBI), dan pengembangan diri, seperti sekolah pada umumnya, sedangkan sisanya program keterampilan.
- Kurikulum yang digunakan kurikulum 2013
- Lulusan SMPLB bisa melanjutkan ke jenjang SMALB.
5. Sekolah Menengah Atas Luar Biasa(SMALB)
- Belajar selama 42 jam per minggu, terdiri dari program umum, muatan local, pengembangan diri, sedangkan sisanya program keterampilan.
- Kurikulum yang digunakan kurikulum 2013
- Lulusan SMALB di persiapkan untuk memasuki dunia kerja.
VI. Kurikulum/Program Pendidikan
SDLB Santi Rama menerapkan kurikulum 2013 dengan tetap memperhatikan kebutuhan pendidikan khusus bagi siswa tunarungu, meliputi:
• Sikap spiritual
• Sikap social
• Pengetahuan
• Keterampilan
• Muatan Lokal
• Pengembangan Program Khusus
• Ekstra Kulikuler
Masa belajar jenjang SDLB selama 6 tahun dengan 5 hari belajar, senin sampai dengan jumat dengan jumlah jam belajar 38 jam pelajaran setiap minggu. Program kekhususan bagi siswa tunarungu meliputi:
• Bina Komunikasi Presepsi Bunyi dan Irama(BKPBI), untuk mengembangkan kepekaan/daya dengar siswa melalui latihan mendengar yang ditangani guru khusus.
• Bina Wicara, diberikan untuk memaksimalkan kemampuan wicara siswa agar mampu berkomunikasi secara oral.
a. Program Umum
• Pendidikan Agama
• Pendidikan Kewarganegaraan
• Matematika
• IPA
• IPS
• Pendidikn Jasmani
• Bahasa Inggris
b. Program Muatan Lokal
• Pendidikan lingkungan dan budaya
• System Isyarat Bahasa Indonesia
c. Program Khusus
• Bina Komunikasi Presepsi Bunyi dan Irama
d. Program Pengembangan Diri
• Pendidikan kesehatan
• Peragaan Busana
• Kewirausaan
e. Program Keterampilan
• Tata Busana
• Otomotif
• Percetakan ( desin Grafis, Sablon dan Cetak)
• Computer
• Menghias kain(menyulam,merajut,bordir)
f. Program Ekstra Kulikuler
• Pramuka
• Membaca Iqro/ Al-Qur’an
• Sanggar Seni Lukis & Seni Tari
• Olahraga : Volly, Basket, Tenis Meja, Bulu Tangkis, Taek Won
VII. Metode Pembelajaran
Guna mengembangkan kemampuan berbahasa siswa digunakan Metode Maternal Reflektif(MMR) metode penguasaan bahasa orang tua, sedangkan metode komunikasi menggunakan , Oral-Aural dan komunikasi total dengan sistem isyarat Bahasa Indonesia
komunikasi oral -aural |
komunikasi total |
Kami merasa senang dan bangga dapat mengunjungi sekolah luar biasa dimana para pendidik merasa hebat dan mengerti metode serta pengajaran yang mereka lakukan kepada murid Tuna Rungu.
Kami Berharap dengan laporan ini semua dapat memahami dan mengkaji bagaimana menjalani kehidupan bermasyarakat yang baik sesuai dengan budi pekerti dan akhlak.Serta bagaimana calon pendidik mengerti cara dan dampak apa yang akan terjadi jika tidak sesuai dengan pengajarannya.
Dan kami berharap calon Pendidik dan para orang tua, mengetahui cara apa yang harus dilakukan untuk mendidik yang baik dalam pergaulan anak.
Serta paham dari dampak mengapa dan penyebab kekurangan pada anak dapat terjadi dan bagaimana menanganinya.
Kurang lebihnya mohon maaf jika terdapat kata yang salah dalam laporan ini.
Wassalamualaikum wr.wb.
No comments:
Post a Comment